Kamis, 24 September 2015

Produk Hiasan Berbahan Dasar Limbah

Ringkasan Materi

Kerajinan Sebagai Bagian dari Industri Kreatif
Terdapat empat gelombang ekonomi. Gelombang pertama ekonomi dikenal dengan Gelombang Ekonomi Pertanian, penggerak ekonomi yang utama. Kedua, Gelombang Ekonomi Industri, menghasilkan produk secara masal. Produknya menjadi motor penggerak utama ekonomi. Gelombang Ekonomi Informasi, muncul akibat dari inovasi di bidang teknologi informasi. Gelombang Ekonomi Kreatif, gelombang dengan ide kreatif sebagai penggeraknya.



Industri kreatif dikelompokkan dalam 14 sub sektor, yaitu: arsitektur, desain, fesyen, kerajinan, penerbitan dan percetakan, televisi dan radio, musik, film, video dan fotografi, periklanan, layanan komputer dan piranti lunak, pasar dan barang seni, seni pertunjukan, riset dan pengembangan, dan
permainan interaktif.


Kewirausahaan Produk Kerajinan


Hukum ekonomi dasar  menjelaskan  hubungan antara ketersediaan barang  di pasar (supply) dan permintaan pembeli (demand). Titik temu antara permintaan dan pengadaan adalah penetapan harga jual produk. Ketersediaan barang yang melebihi  permintaan  pembeli akan menurunkan harga barang.  Sebaliknya ketersediaan barang yang lebih rendah daripada permintaan pembeli, dapat menyebabkan  harga  barang  menjadi  tinggi.  Produk  kerajinan  memanfatkan keterampilan tangan. Proses pengerjaan produk kerajinan membutuhkan waktu yang lama. Industri kerajinan hanya dapat menghasilkan jumlah barang yang terbatas dalam rentang waktu tertentu. Berbeda dengan industri manufaktur yang mampu menghasilkan produk dalam jumlah besar dalam waktu  yang  singkat.    Hal  tersebut  memberikan  peluang  produk  kerajinan dengan keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk dengan jumlah terbatas atau  limited edition/limited product. Produk yang unik dengan jumlah terbatas dapat memiliki harga jual yang tinggi. 

Peluang kerajinan untuk menjadi produk dengan harga yang tinggi, harus dipastikan dengan melakukan riset pasar terhadap minat dan selera pembeli. Hasil riset pasar akan mendasari proses perancangan produk kerajinan yang inovatif. Rancangan produk terwujud melalui kegiatan wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni  Man  (manusia),  Money (uang),  Material  (bahan),  Machine (peralatan),  Method  (cara kerja), dan  Market (pasar). 









Man (manusia) atau SDM (Sumber Daya Manusia), saat ini biasa disebutkan dengan istilah  Man Power  atau  Mind Power, adalah personel atau orang-orang yang terlibat dalam wirausaha tersebut. Wirausaha yang berhasil salah satunya adalah apabila berhasil mengelola sumber daya manusia yang terlibat dalam setiap proses yang terjadi dalam usaha. Pengelolaan sumber daya manusia juga termasuk pengelolaan ide-ide inovatif yang dapat bermanfaat baik untuk perkembangan produk dan maupun usaha secara umum. 

Money  dapat dipahami sebagai dana yang menjadi modal usaha, perputaran uang melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha tersebut. Kemampuan pengelolaan uang termasuk kemampuan mengelola keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan usaha agar menjadi lebih besar.  





Material, machine dan  method terkait langsung dengan proses produksi yang terjadi dalam usaha tersebut. Kemampuan wirausahawan dalan mengelola produksi yang efektif dan efisien dapat menghasilkan keuntungan wirausaha yang lebih besar.Market,  adalah pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha. Pengetahuan tentang pasar sasaran menjadi salah satu kunci penting untuk keberhasilkan suatu usaha.  Wirausaha dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan  dan  keinginan  pasar,  dengan  demikian  peluang  produk  diserap pasar akan lebih besar. Riset tentang pasar bertujuan pula untuk mengenali pesaing yang ada di pasar tersebut. Posisi suatu usaha terhadap pesaingnya harus diketahui oleh wirausahawan agar dapat memenangkan persaingan. Persaingan  yang  terjadi  dapat  mempengaruhi  rancangan  produk  yang  akan dibuat serta keputusan penetapan harga jual produk.


Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah

1. Jenis-jenis Produk Hiasan


Produk kerajinan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Sumber manusia Indonesia memiliki kreativitas dan keterampilan tangan yang tinggi. Kreativitas dan keterampilan tersebut didukung pula oleh keragaman hayati dari masing-masing daerah. 





Perkembangan industri di setiap daerah juga membuka peluang diperolehnya bahan baku untuk kerajinan. Kerajinan menampilkan keindahan yang dihasilkan oleh keterampilan tangan dari proses pembuatannya. Salah satu produk kerajinan yang dapat dikembangkan adalah produk hiasan. 





Produk hiasan dapat ditemui di berbagai tempat di sekitar kita. Dilihat dari penempatannya, produk hiasan dapat ditemui di dalam rumah (interior) dan di luar rumah (eksterior). Hiasan di luar rumah dapat berfungsi untuk menghias pagar, taman, atau dinding bagian luar rumah. Produk hiasan di  dalam  rumah  sangat  beragam,  berfungsi  menghias  dan  membuat suasana tertentu di dalam ruangan.  Hiasan yang digunakan di dalam rumah, sering disebut sebagai elemen estetis interior. Produk hiasan juga dapat ditemui pada kendaraan maupun dikenakan manusia. Produk hiasan yang dipakai di tubuh manusia lebih dikenal dengan sebutan perhiasan


  

2. Produk Hiasan dan Nilai Estetik

Produk hiasan adalah produk yang memiliki fungsi hias. Beberapa produk hiasan hanya berfungsi sebagai elemen visual yang memperindah  suasana  dan  tampilan  suatu produk. Beberapa produk hiasan lainnya di samping memiliki fungsi hias, juga memiliki fungsi pakai. Contohnya kerajinan kincir angin yang ditempatkan di halaman, selain memiliki  fungsi  hias  juga  berfungsi  untuk mengetahui kecepatan angin. 

Produk hiasan di dalam rumah seperti bingkai foto, memiliki fungsi sebagai hiasan dan untuk memajang foto atau gambar yang memiliki kenangan. Produk dengan fungsi pakai seperti tempat perhiasan bila memiliki nilai keindahan yang tinggi, dapat pula digolongkan menjadi produk hiasan.  Setiap produk yang dipakai pada dasarnya memiliki nilai estetik. Sebuah produk fungsional seperti misalnya gelas kaca yang dipakai minum sehari-hari memiliki nilai estetik. 




Produk dapat disebut sebagai hiasan apabila memiliki nilai estetik atau nilai  keindahan. Keindahan dapat dihasilkan dari pengolahan material untuk menghasilkan  bentuk, warna, dan tekstur  yang indah. Setiap bahan memiliki peluang diolah menjadi produk hiasan, termasuk bahan limbah. Bahan limbah melalui pengolahan yang kreatif dapat memiliki nilai estetik yang khas dan unik. Beberapa bahan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk produk hiasan di  antaranya adalah  kaleng,  plastik, kaca, kulit telur, batok kelapa, kulit kerang, dan kertas. 


Bahan Baku Limbah untuk Kerajinan

1.  Material dan Bentuk Limbah

Limbah adalah sisa suatu usaha dan/ atau kegiatan. Limbah merupakan salah satu hasil dari suatu kegiatan atau proses. Limbah,  berdasarkan  wujudnya  dapat dibagi  menjadi  limbah  padat,  cair,  dan gas. Satu kegiatan industri atau rumah tangga dapat menghasilkan lebih  dari satu macam limbah padat.  Contohnya, dari kegiatan di pabrik garmen yang memproduksi pakaian, dihasilkan limbah berupa sisa potongan kain dengan berbagai ukuran, sisa benang, dan sisa selongsong benang yang terbuat dari karton atau plastik. 

Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan limbah seperti limbah botol plastik, limbah kertas, dan limbah kain atau baju yang sudah tidak dapat dipakai lagi. rumah tangga dan industri, termasuk industri pertanian, perkebunan, dan kehutanan Kegiatan yang menghasilkan limbah dapat dibedakan menjadi kegiatan di rumah tangga dan di industri.  Kegiatan sehari-hari di rumah tangga menghasilkan jenis-jenis limbah, diantaranya kemasan makanan,  kemasan bahan  pembersih,  alat rumah tangga yang sudah rusak, dan pakaian bekas. 



Kegiatan di industri menghasilkan limbah yang khas tergantung dari industrinya. Limbah yang dihasilkan industri biasanya berjumlah  banyak  dengan bentuk, dan ukuran yang serupa. Limbah padat yang dihasilkan rumah tangga lebih beragam baik dari jenis, bentuk dan ukurannya. Limbah  industri maupun  limbah  rumah tangga memiliki potensi untuk dibuat kerajinan hiasan. 

Produk hiasan harus memiliki nilai estetis yang tinggi. Nilai estetis dapat dihasilkan dengan kemampuan mengolah material sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh material tersebut. Karakter material dan peluang pengolahannya berbeda-beda bergantung pada jenis, sifat dasar bahan, bentuk, dan ukurannya. Pengolahan bahan baku produk hiasan juga perlu memperhatikan warna dan tekstur dari limbah yang akan digunakan agar diperoleh kualitas produk yang baik.



2.  Bahan Utama dan Bahan Pendukung

Produk kerajinan hiasan dari limbah memperlihatkan keindahan dan keunikan bentuk, warna, maupun tekstur dari limbah itu sendiri. Limbah padat yang berpotensi menjadi bahan baku kerajinan hiasan, terbuat dari material  dan  bentuk  yang  beragam.  Keragaman  material  dan  bentuk, membuat limbah tersebut memiliki kekuatan struktur dan keawetan yang berbeda pula. 

Sebuah produk hiasan pada umumnya terdiri atas bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama adalah yang memiliki nilai estetik, sedangkan bahan pendukung berfungsi untuk konstruksi. Perhiasan kalung plastik limbah, terdiri atas plastik limbah sebagai bahan utama dan benang atau kawat untuk menjalin plastik limbah tersebut sebagai material pendukungnya. Produk bingkai foto yang dihiasi pecahan kaca, atau  kulit kerang,  menggunakan  bahan pendukung  kayu untuk konstruksi bingkainya. Bahan baku limbah yang terbuat dari material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu, dapat digunakan untuk penghias sekaligus konstruksinya.


3.  Bahan Baku Limbah di Lingkungan Sekitar

Limbah  padat, baik  yang  dihasilkan  oleh  industri  maupun  rumah  tangga memiliki potensi menjadi bahan baku untuk wirausaha produk kerajinan. Bahan baku harus memiliki jumlah yang cukup untuk menghasilkan produk hiasan sesuai target produksi.  




Setiap daerah memiliki potensi sumber bahan baku limbah  yang berbeda-beda.  Beberapa daerah pantai memiliki limbah kerang laut dengan  jumlah banyak,  sedangkan daerah penghasil minyak kelapa akan memiliki limbah berupa tempurung kelapa. Ada jenis limbah yang terdapat di hampir setiap tempat di Indonesia, contohnya kulit dan bonggol jagung, daun kering, tulang dan kulit hewan, dan sampah plastik kemasan. Indonesia  memiliki  kekayaan  alam    dengan  ragam  tanaman  dan  hewan. Setiap daerah di Indonesia juga memiliki keragaman aktivitas/kegiatan yang khas. Setiap kegiatan dapat menghasilkan limbah. Perhatikan lingkungan sekitarmu untuk mengetahui potensi bahan baku apa yang dimiliki. Limbah tersebut bisa jadi saat ini menjadi sampah dan belum dimanfaatkan. 

1 komentar: