Ringkasan Materi
Kerajinan Sebagai Bagian dari Industri Kreatif
Terdapat empat gelombang ekonomi. Gelombang pertama ekonomi dikenal dengan Gelombang Ekonomi Pertanian, penggerak ekonomi yang utama. Kedua, Gelombang Ekonomi Industri, menghasilkan produk secara masal. Produknya menjadi motor penggerak utama ekonomi. Gelombang Ekonomi Informasi, muncul akibat dari inovasi di bidang teknologi informasi. Gelombang Ekonomi Kreatif, gelombang dengan ide kreatif sebagai penggeraknya.
Industri kreatif dikelompokkan dalam 14 sub sektor, yaitu: arsitektur, desain, fesyen, kerajinan, penerbitan dan percetakan, televisi dan radio, musik, film, video dan fotografi, periklanan, layanan komputer dan piranti lunak, pasar dan barang seni, seni pertunjukan, riset dan pengembangan, dan
permainan interaktif.Industri kreatif dikelompokkan dalam 14 sub sektor, yaitu: arsitektur, desain, fesyen, kerajinan, penerbitan dan percetakan, televisi dan radio, musik, film, video dan fotografi, periklanan, layanan komputer dan piranti lunak, pasar dan barang seni, seni pertunjukan, riset dan pengembangan, dan
Kewirausahaan Produk Kerajinan
Hukum ekonomi dasar
menjelaskan hubungan antara
ketersediaan barang di pasar (supply)
dan permintaan pembeli (demand). Titik temu antara permintaan dan pengadaan
adalah penetapan harga jual produk. Ketersediaan barang yang melebihi permintaan
pembeli akan menurunkan harga barang.
Sebaliknya ketersediaan barang yang lebih rendah daripada permintaan
pembeli, dapat menyebabkan harga barang
menjadi tinggi. Produk
kerajinan memanfatkan
keterampilan tangan. Proses pengerjaan produk kerajinan membutuhkan waktu yang
lama. Industri kerajinan hanya dapat menghasilkan jumlah barang yang terbatas
dalam rentang waktu tertentu. Berbeda dengan industri manufaktur yang mampu
menghasilkan produk dalam jumlah besar dalam waktu yang
singkat. Hal tersebut
memberikan peluang produk
kerajinan dengan keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk dengan
jumlah terbatas atau limited
edition/limited product. Produk yang unik dengan jumlah terbatas dapat memiliki
harga jual yang tinggi.
Peluang kerajinan untuk menjadi produk dengan harga
yang tinggi, harus dipastikan dengan melakukan riset pasar terhadap minat dan
selera pembeli. Hasil riset pasar akan mendasari proses perancangan produk
kerajinan yang inovatif. Rancangan produk terwujud melalui kegiatan wirausaha
dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan,
cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah
wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni
Man (manusia), Money (uang),
Material (bahan), Machine (peralatan), Method
(cara kerja), dan Market (pasar).
Man (manusia) atau SDM (Sumber Daya
Manusia), saat ini biasa disebutkan dengan istilah Man Power
atau Mind Power, adalah personel
atau orang-orang yang terlibat dalam wirausaha tersebut. Wirausaha yang
berhasil salah satunya adalah apabila berhasil mengelola sumber daya manusia
yang terlibat dalam setiap proses yang terjadi dalam usaha. Pengelolaan sumber
daya manusia juga termasuk pengelolaan ide-ide inovatif yang dapat bermanfaat
baik untuk perkembangan produk dan maupun usaha secara umum.
Money dapat dipahami sebagai dana yang menjadi
modal usaha, perputaran uang melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi
dalam usaha tersebut. Kemampuan pengelolaan uang termasuk kemampuan mengelola
keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan usaha agar menjadi lebih
besar.
Material, machine dan method terkait langsung dengan proses
produksi yang terjadi dalam usaha tersebut. Kemampuan wirausahawan dalan
mengelola produksi yang efektif dan efisien dapat menghasilkan keuntungan
wirausaha yang lebih besar.Market, adalah
pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha. Pengetahuan tentang
pasar sasaran menjadi salah satu kunci penting untuk keberhasilkan suatu
usaha. Wirausaha dikembangkan
berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan
pasar, dengan demikian
peluang produk diserap pasar akan lebih besar. Riset tentang
pasar bertujuan pula untuk mengenali pesaing yang ada di pasar tersebut. Posisi
suatu usaha terhadap pesaingnya harus diketahui oleh wirausahawan agar dapat
memenangkan persaingan. Persaingan
yang terjadi dapat
mempengaruhi rancangan produk
yang akan dibuat serta keputusan
penetapan harga jual produk.
Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah
1. Jenis-jenis Produk Hiasan
Produk kerajinan Indonesia memiliki potensi besar untuk
berkembang. Sumber manusia Indonesia memiliki kreativitas dan keterampilan
tangan yang tinggi. Kreativitas dan keterampilan tersebut didukung pula oleh
keragaman hayati dari masing-masing daerah.
Perkembangan industri di setiap
daerah juga membuka peluang diperolehnya bahan baku untuk kerajinan. Kerajinan
menampilkan keindahan yang dihasilkan oleh keterampilan tangan dari proses
pembuatannya. Salah satu produk kerajinan yang dapat dikembangkan adalah produk
hiasan.
Produk hiasan dapat ditemui di berbagai tempat di sekitar kita. Dilihat
dari penempatannya, produk hiasan dapat ditemui di dalam rumah (interior) dan
di luar rumah (eksterior). Hiasan di luar rumah dapat berfungsi untuk menghias
pagar, taman, atau dinding bagian luar rumah. Produk hiasan di dalam
rumah sangat beragam,
berfungsi menghias dan
membuat suasana tertentu di dalam ruangan. Hiasan yang digunakan di dalam rumah, sering
disebut sebagai elemen estetis interior. Produk hiasan juga dapat ditemui pada
kendaraan maupun dikenakan manusia. Produk hiasan yang dipakai di tubuh manusia
lebih dikenal dengan sebutan perhiasan
2. Produk Hiasan dan Nilai Estetik
Produk hiasan di dalam rumah seperti bingkai foto, memiliki fungsi sebagai hiasan dan untuk memajang foto atau gambar yang memiliki kenangan. Produk dengan fungsi pakai seperti tempat perhiasan bila memiliki nilai keindahan yang tinggi, dapat pula digolongkan menjadi produk hiasan. Setiap produk yang dipakai pada dasarnya memiliki nilai estetik. Sebuah produk fungsional seperti misalnya gelas kaca yang dipakai minum sehari-hari memiliki nilai estetik.
Produk dapat disebut sebagai hiasan apabila memiliki nilai estetik atau nilai keindahan. Keindahan dapat dihasilkan dari pengolahan material untuk menghasilkan bentuk, warna, dan tekstur yang indah. Setiap bahan memiliki peluang diolah menjadi produk hiasan, termasuk bahan limbah. Bahan limbah melalui pengolahan yang kreatif dapat memiliki nilai estetik yang khas dan unik. Beberapa bahan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk produk hiasan di antaranya adalah kaleng, plastik, kaca, kulit telur, batok kelapa, kulit kerang, dan kertas.
Bahan Baku Limbah
untuk Kerajinan
1. Material dan
Bentuk Limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha dan/ atau kegiatan. Limbah
merupakan salah satu hasil dari suatu kegiatan atau proses. Limbah, berdasarkan
wujudnya dapat dibagi menjadi
limbah padat, cair,
dan gas. Satu kegiatan industri atau rumah tangga dapat menghasilkan
lebih dari satu macam limbah padat. Contohnya, dari kegiatan di pabrik garmen
yang memproduksi pakaian, dihasilkan limbah berupa sisa potongan kain dengan
berbagai ukuran, sisa benang, dan sisa selongsong benang yang terbuat dari
karton atau plastik.
Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan limbah seperti
limbah botol plastik, limbah kertas, dan limbah kain atau baju yang sudah tidak
dapat dipakai lagi. rumah tangga dan industri, termasuk industri pertanian,
perkebunan, dan kehutanan Kegiatan yang menghasilkan limbah dapat dibedakan
menjadi kegiatan di rumah tangga dan di industri. Kegiatan sehari-hari di rumah tangga
menghasilkan jenis-jenis limbah, diantaranya kemasan makanan, kemasan bahan
pembersih, alat rumah tangga yang
sudah rusak, dan pakaian bekas.
Kegiatan di industri menghasilkan limbah yang
khas tergantung dari industrinya. Limbah yang dihasilkan industri biasanya
berjumlah banyak dengan bentuk, dan ukuran yang serupa. Limbah
padat yang dihasilkan rumah tangga lebih beragam baik dari jenis, bentuk dan
ukurannya. Limbah industri maupun limbah
rumah tangga memiliki potensi untuk dibuat kerajinan hiasan.
Produk
hiasan harus memiliki nilai estetis yang tinggi. Nilai estetis dapat dihasilkan
dengan kemampuan mengolah material sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh
material tersebut. Karakter material dan peluang pengolahannya berbeda-beda
bergantung pada jenis, sifat dasar bahan, bentuk, dan ukurannya. Pengolahan
bahan baku produk hiasan juga perlu memperhatikan warna dan tekstur dari limbah
yang akan digunakan agar diperoleh kualitas produk yang baik.
2. Bahan Utama dan
Bahan Pendukung
Produk kerajinan hiasan dari limbah memperlihatkan keindahan
dan keunikan bentuk, warna, maupun tekstur dari limbah itu sendiri. Limbah
padat yang berpotensi menjadi bahan baku kerajinan hiasan, terbuat dari
material dan bentuk
yang beragam. Keragaman
material dan bentuk, membuat limbah tersebut memiliki
kekuatan struktur dan keawetan yang berbeda pula.
Sebuah produk hiasan pada
umumnya terdiri atas bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama adalah yang
memiliki nilai estetik, sedangkan bahan pendukung berfungsi untuk konstruksi.
Perhiasan kalung plastik limbah, terdiri atas plastik limbah sebagai bahan
utama dan benang atau kawat untuk menjalin plastik limbah tersebut sebagai
material pendukungnya. Produk bingkai foto yang dihiasi pecahan kaca, atau kulit kerang,
menggunakan bahan pendukung kayu untuk konstruksi bingkainya. Bahan baku
limbah yang terbuat dari material solid seperti logam, kaca, plastik, atau
kayu, dapat digunakan untuk penghias sekaligus konstruksinya.
3. Bahan Baku Limbah
di Lingkungan Sekitar
Limbah padat,
baik yang dihasilkan
oleh industri maupun
rumah tangga memiliki potensi
menjadi bahan baku untuk wirausaha produk kerajinan. Bahan baku harus memiliki
jumlah yang cukup untuk menghasilkan produk hiasan sesuai target produksi.
Setiap daerah memiliki potensi sumber bahan
baku limbah yang berbeda-beda. Beberapa daerah pantai memiliki limbah kerang
laut dengan jumlah banyak, sedangkan daerah penghasil minyak kelapa akan
memiliki limbah berupa tempurung kelapa. Ada jenis limbah yang terdapat di
hampir setiap tempat di Indonesia, contohnya kulit dan bonggol jagung, daun
kering, tulang dan kulit hewan, dan sampah plastik kemasan. Indonesia memiliki
kekayaan alam dengan
ragam tanaman dan
hewan. Setiap daerah di Indonesia juga memiliki keragaman
aktivitas/kegiatan yang khas. Setiap kegiatan dapat menghasilkan limbah.
Perhatikan lingkungan sekitarmu untuk mengetahui potensi bahan baku apa yang
dimiliki. Limbah tersebut bisa jadi saat ini menjadi sampah dan belum
dimanfaatkan.
Sangat membantu 😉
BalasHapus